38 Karyawan Freeport Tertimbun di Big Gossan

Ini adalah lokasi di depan pintu Training QMS Underground Big Gossan saat sebelum longsor. Lokasi inilah pada selass 14 Mei tertimbun oleh material dan menimbun 38 karyawan Freeport/ foto /dok DPC_PDIP
 
(TIMIKA) – Karyawan Undergorund dan privatisasi kontraktor PT Freeport Indonesia, melakukan blockade jalan di Riege Camp, Mile 72, Rabu (15/5). Blockade ini, akibat terjadinya longsor di ruang kelas 11 Quality Management Service (QMS) big gosan, Underground (UG),Selasa (14/5) kemarin. Yang sampai saat ini, masih ada korban yang belum ditemukan.

Berdasartkan pantauan di lapangan menerangkan, aksi blockade jalan yang dilakukan oleh karyawan, dimulai pada pukul 05.15 Wit, Rabu (15/5). Dimana blockade jalan tersebut, dengan menggunakan kayu dan alat berat berupa dua unit dump truk. Dan memasang tenda yang terbuat dari terpal, sebagai tempat berlindungnya karyawan yang melakukan blockade jalan.

Dalam aksi blockade jalan, para karyawan hanya memperbolehkan kendaraan yang bekerja untuk melakukan evakuasi. Serta kendaraan milik PT Pangansari Utama, yang mengantarkan bahan makanan kepada pekerja evakuasi. Sementara untuk karyawan yang hendak bekerja ataupun manajemen, yang hanya melihat tempat kejadian longsor, dilarang oleh karyawan. Dan dipersilahkan untuk balik kanan. Dan semuanya dilakukan, secara spontanitas oleh karyawan, sampai karyawan yang tertimbun tersebut berhasil di evakuasi.

Kordinator lapangan Ronald Waromi yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan, aksi ini dilakukan secara spontanitas oleh karyawan, yang dimulai sejak pagi sekitar pukul 05.00 Wit. Dimana aksi blockade ini dilakukan, sebagai bentuk duka atas rekan-rekan yang tertimbun dalam kejadian longsor. Selain itu, aksi ini dilakukan untuk menghentikan segala aktifitas pekerjaan di area underground.
“Selama rekan-rekan kami yang ada di dalam belum dievakuasi keluar. Kami akan tetap disini, sampai rekan kami dievakuasi dengan baik. Yang selanjutnya, akan ada langkah kedepan yang akan dilakukan,”jelasnya. 

Aksi blockade ini, diperuntukkan bagi kendaraan yang mengangkut karyawan untuk bekerja. Ataupun bagi pekerja atau manajemen yang hanya melihat lokasi kejadian, tetapi mereka tidak melakukan tindakan apapun. “Aksi blockade ini, kami hanya memberikan kesempatan kepada kendaraan yang membawa karyawan untuk melakukan evakuasi. Sementara yang hanya melihat atau berdiri saja, maka tidak diperbolehkan untuk masuk,”katanya.

Lanjutnya, harapan dari semua kejadian ini, semoga rekan-rekan yang masih terjebak di dalam cepat dievakuasi dengan baik. Sehingga, semuanya bisa berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya. Selain itu pula, pihaknya mengharapkan kepada perusahaan untuk lebih memperhatikan karyawan, baik keselamatan ataupun yang lainnya.

“Dari kejadian ini, kami mengharapkan rekan-rekan yang masih terjebak untuk cepat bisa dievakuasi dengan baik. Selain itu, mengharapkan perusahaan untuk lebih memperhatikan karyawan dengan baik, terutama tentang keselamatan kerja,”ungkapnya.(infokom)



Sebuiah mobil Ambulance saat melewati blokadae karyawna di Mile 72. Karyawamn secara spontan memblokade jalan karena kerpihatinan terhadap rekan kerja mereka yang mengalami meusibahj/ foto : dok/dpc pdip

 
Karyawan Freeport sedang melakukan pekerjaan di tambang bawah tanah/ foto : dok DPC PDIP

Dua korban longsor di Big Gossan yang kritis dan masih dirawat di RSU Tembagapura/ foto : dok DPC PDIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar