PDIP Berharap Pembangunan Papua Harus Maksimal

Puan Maharani/google
 

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berharap peringatan 50 tahun kembalinya Papua ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi momentum untuk memaksimalkan pembangunan di tanah Papua.  "Setelah berusia 50 tahun, mestinya rakyat Papua sudah sejahtera. Kita prihatin masih mendengar adanya kemiskinan dan kelaparan di Papua," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di Jakarta, Selasa, (30/4).  Puan Maharani mengatakan hal itu dalam menyambut peringatan 50 tahun kembalinya Papua ke NKRI, pada 30 April hingga 1 Mei 2013.

Menurut Puan Maharani, setelah 50 tahun bergabung beberapa persoalan yang masih terjadi di Papua hendaknya segera diselesaikan sebagai wujud mimpi bersama bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, sejak Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Mimpi bersama bangsa Indonesia tersebut, menurut dia, yakni mimpi untuk mewujudkan masyarakat bersatu, mandiri, dan sejahtera masih belum terwujud di beberapa bagian negeri ini, termasuk di Papua. "PDI Perjuangan berharap agar dana otonomi khusus untuk Papua yang cukup besar mampu dimaksimalkan sehingga bisa menyejahterakan rakyat Papua," katanya.


Pemukiman warga di Kampung Poumako/ foto : humas





Cucu Presiden pertama Republik Indonesia ini menjelaskan bahwa persoalan keamanan, persatuan dan kesejahteraan di Papua itu suatu bagian yang terintegrasi sehingga tidak bisa diselesaikan secara terpisah-pisah. Provinsi Papua dan Papua Barat di tanah Papua, kata dia, yang kaya sumber daya alam serta dana otonomi khususnya tinggi, tapi rakyatnya masih banyak yang miskin. "Ini mengkhawatirkan," katanya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada April 2013, rakyat miskin di Papua Barat mencapai 27 persen serta di Papua mencapai 30 persen. "Ini menunjukkan pembangunan di Papua dan Papua Barat belum menyentuh langsung kesejahteraan rakyat," katanya.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini menambahkan, pada 50 tahun lalu, bangsa Indonesia sepakat dan bersatu untuk membebaskan Irian Barat yang saat ini bernama Papua dari penjajahan untuk bergabung dengan NKRI, agar bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke menjadi bangsa yang merdera dan sejahtera. Karena itu, kata dia, menjadi kewajiban sejarah bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan rakyat Papua secara nyata. "Hal ini memerlukan pendekatan dari hati ke hati untuk meningkatkan pembangunan fisik dan non-fisik di Papua," katanya. PDI Perjuangan juga berharap agar MPR RI dapat meningkatkan sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di Papua sebagai salah satu penguat keutuhan NKRI. (ant)