Jenazah Apolinaris di Semayamkan di DPRD Mimika

Keluarga dan kerabat dari Almarhum Kepsek SD Inpres SP 3 ,Apolinaris Ikikitaro melakukan proses ada Suku Kamoro saat menempatkan jenasah Apolinaris Ikikitaro di pintu masuk Kantor DPRD Mimik, Sabtu (2/12) . (humas)


Terkait Kematian Kepala Sekola SP 3
Keluarga Korban Duduki Kantor DPRD Mimika

TIMIKA-Terkait kematian Kepala Sekolah SD Impres III Apolo Ikikitaro, Sabtu (01/12) Sekira Pukul 21.30 WIT yang tewas di aniaya menantunya sendiri berinisial RMR  diperumahan guru  Kampung Karang Senang, Distrik Kuala Kencana, Timika Papua, ratusan kerabatn dan keluarga menduduki kantor DPRD Mimika . Sebelum menginap di kantor DPRD Mimika , ratusan massa mengarak jenasah dari Kampung Karang Senang SP 3 menuju kota Timika. Arak-arak sempat melewati jalan Cendrawasih menuju Jalan Polsek Mimika Baru di Jalan C Heatubun, Ahmad Yani, Jalan Bhayangkari dan Jalan belibis dan menuju Kantor DPRD Mimika. Rombongan sempat mendatangi pemukiman sekitar gorong-gorong dan sempat terjadi pengrusakan sejumlah rumah dan kios warga, akibatnya warga lari berhamburan menyelamatkan diri.
Kerabat dan keluarga dari Almarhum Apolo Ikikitaro meminta agar pelaku diserahkan kepada keluaraga untuk di adili. Namun pihak aparat keamanan tidak menyetuji perminmtaan tersebut. Jenasah Apolo disemayamkan di depan pintu utama Kantor DPRD Mimika. 

Keesokan harinya, Senin (3/12) sejumlah anggota DPRD Mimika mendatangi atau menemui massa.  Diantaranya, Karel Gwijangge, Milier Kogoya, Athanasius Allo Rafra,SH, Nurman Karupukaro, Jimmy Erelak, Fandanita Silimang. Tidak hanya itu, pelaku jiga nyaris menghabisi nyawa istri korban bernama IreneWaukateyau, namun korban masih bisa diselamatkan, meskipun korban mengalami luka serius di bagian lehar kanan, sehingga korban dilarikan ke Rumah Sakit Mitera Masyarakat  (RSMM) Mimika oleh warga setepat  untuk menjalani perawatan medis.  Keluarga korban  yang mendengar adanya  peristiwa pembunuhan tersebut,  menggunakan senjata tajam  berupa parang dan bamboo runcing  mendatangi Kan  tor Kepolisian Sektor (Polsek) Kuala Kencana  menuntut  kepolisian menyerahkan pelaku pembunuhan  ke keluarga korban guna  mempertanggungjawabkan perbuatanya. 

Namun  kepolisian berhasil  melakukan  pendekatan persuasive dengan massa, sehingga keluarga korban  kembali ke  rumah duka, tempat korban di semayamkan di Kampung Karang Senang.Keluarga korban  yang mendengar kasus pembunuhan tersebut terlihat  memadati rumah duka dengan menggunakan senjata tajam. Mereka kecewa dengan pelaku  pembunuhan, meskipun Kapolres Mimika AKBP Jermias Rontini sempat, mendatangi rumah duka melakukan pendekatan persuasive dengan  massa. Namun  belum  membuahkan hasil.

Keluarga korban yang merasa  belum puas,  kemudian  melakukan longmarcs membawa kenazah almarum,  menuju kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika dengan  pengamanan ketat aparat keamanan. Pukul 17.00 WIT massa tiba di halaman Kantor DPRD. Massa kemudian melampiaskan amarahnya dengan melempari  jendela kaca kantor DPRD membuat sebagian kaca kantor tersebut mengalami  keretakan,   hingga berita ini diturunkan  jenazah massih disemayamkan di Halaman Kantor DPRD. Keluarga korban menuntut kepolisian menyerahkan pelaku ke keluarga korban. Akibat penganiayaan tersebut, situasi keamanan di kota Timika  bersih tegang,  untuk mengantisipasi adanya ganguan keamanan secara umum, kepolisian terus melakukan peningkatan pengamanan  di dalam kota untuk mencegah adanya kaguan keamanan yang berpotensi menganggu keamanan secara umum.

Kapolres Mimika AKBP Jermias Rontini melalui Kapolsek Kuala Kencana AKP Benhard  L Malau mengatakan, pembunuhan tersebut berawa ketika sepeda motor korban  dibawah  iparnya. Namun, ketika pelaku meminta kembali sepeda motornya  tidak dikembalikan,sehingga korban melampiaskan emosinya.
 “Pelaku yang dalam keadaan mabuk kemudian terlibat keributan dengan korban yang merupakan menantunya. Pelaku yang dalam keadaan mabuk kemudian mengambil parang dan menganiayaa kedua korban dengan parang,” terang AKP Malau.

Dikatakan, akibat penganiayaan tersebut korban meninggal dunia  di Tempat Kejadian Perkara (TKP), sementara istri korban yang dikabatkan mengalami luka di bagian leher   mengalami luka serius sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Mitera Masyarakat  (RMM) Mimika untuk menjalani perawatan medis.”Korban saat ini telah disemayamkan di rumah dukan, sementara istri korban masih dalam perawatan medis,” terang AKP Malau. AKP Benhard L Malau mengatakan, terkait dengan peristiwa tersebut  kepolisian telah mengamankan pelaku. Sehingga kepolisian menghimbau kepada keluarga korban untuk menahan diri, karena pelaku akan dip roses sesuai hokum yang berlaku“Pelaku  saat ini telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan, sehingga keluarga korban diminta untuk  menghadapi persoalan ini dengan tenag,” terang AKP Benhar L Malau.  (humas)




Keluarga Korban Donatus Waukateyau saat membacakan tuntutannya kepada DPRD Mimika terkait meninggalnya Apolinaris Ikikitaro, (Jumat 1/12) di halaman kantor DPRD Mimika. (humas)


Kapolres Mimika AKBP Jermias Rontini dan Dansatgas Amole AKBP Yusuf Wally  dan Uskup Timika Mgr Jhon Philips Saklil saat mencoba memberikan pemahamanan kepada keluarga korban Almahrum Apolinaris Ikikitaro di halaman Kantor DPRD Mimika, Sabtu (1/12). (foto: humas)

Keluarga dan kerabatan Almarhum Apolinaris Ikikitaro tak tahan menahan rasa haru dan sedih ketika jenasahnya tiba di halaman kantor DPRD Mimika, Jumat 1/12. (foto: humas)

Salah satu tokoh masyarakat Suku Kamoro Philipus Munaweyau bersama Kapolres dan Dansatgas Amole mencoba meredam amarah warga atas meninggalnya Apolinaris Ikikitaro di halaman kantor DPRD Mimika, Jumat 1/12. (foto: humas)

Kerabat dan keluarga almarhum Apolinaris Ikikitaro menari sambil memegang bambu runcing yang tidak menerima kematian Kepsek SD Inpres SP 3 tersebut di halaman kantor DPRD Mimika. (foto: humas)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar