Mimika Krisis Bensin Dua Bulan


Kelangkaan BBM
Antrean di 3 SPBU masih membludak
Sudah hamper selama dua pekan bahkan memasuki bulan April ,antrean kendaraan di tiga SPBU yang ada di Timika masih terus membludak dengan dipenuhi antrean kendaraan yang cukup panjang khusus untuk mendapatkan premium.

Dari pantauan di tiga SPBU premium belum bisa dibeli dengan leluasa, harus antri berjam-jam bahkan ada kendaraan yang memang sengaja diparkir di SPBU sejak malam untuk menunggu antrean kesekokan harinya. Selain itu tidak sedikit warga yang sedang menunggu giliran ternyata stok bensin dinyatakan sudah habis oleh petugas SPBU.. Dan kondisi ini DPRD Mimika melalui Komisi B terus melakukan pemantauan dan melakukan koordinasi dengan instansi untuk mengambil langkah-langkah guna mengatur dan menertibkan antrean kendaran yang terjadi di tiga SPBU.

Fakta dilapangan yang terjadi bahwa kesadaran masyarakat juga kurang, ini terbukti banyak kendaraan roda empat yang melakukan antrean secara berulang kali tanpa bisa dikontrol oleh petugas SPBU. Sejumlah sopir yang kebanyakan taxi angkutan kota berwarna kuning memilih antrean di SPBU lalu menyedot bensin lalu menjualnya dengan harga yang cukup tinggi. Sejumlah sopir yang ditemui mengaku kalau menjual bensin eceran dari hasil antrean banyak mendapatkan keuntungan disbanding harus narik atau mencari penumpang.
Ridwan salah satu sopir  mengaku kalau seharian dengan menjual bensin eceran di pinggir jalan bisa mendapatkan keuntungan bersih Rp 50.000 /perhari atau bahkan mnecapai Rp 100 .000. ia menjual bensin dengan botol aqua yang isinya 1,5 liter  dengan harga sekitar 20 ribu hingga 25 ribu perbotol, sehingga keuntungan yang diraih bila bisa mencapai 300 persen bahkan bisa sampai 400 persen. Karena dengan 1,5 liter kalau dbeli dari SPBu hanya dengan harga sekitar Rp 7.000 sementara menjualnya dengan harga 25 ribu bahkan bisa sampai 30 ribu perbotol.

Disatu sisi hampir disemua SPBU yang ada, walaupun antrean kendaraan setiap hari terus membludak, tapi masih tampak juga banyak warga yang dilayani dengan menggunakan jerigen. Seperti yang terlihat di SPBu di Nawaripi , jerigen juga antrea mengelilingi SPBu tersebut, hal ini membuat sejumlah warga memprotes kebijakan SPBU. Namun alasan pihak SPBu bahw amereka mempunyai atau telah mengantongi jin atau mendapat rekomendasi dari Dinas Koperasi Perindustrian dan perdagangan.
Informasi yang diperoleh dari pihak Jobber Pertamina Abdul Gassing mengatakan pihaknya terpaksa melakukan pengendalian atau pembatasan jatah suplay ke SPBU karena untuk menjaga ketersediaan stok di Jobber sambil menunggu pasokan berikutnya dari Tual dan Ambon.

Akibat pembatasan pemasokan BBM jenis bensin ke SPBU berdampak pada antrean kendaraan bermotor dan roda empat untuk menunggu giliran mendapatkan bensin. Menurut sejumlah warga bahwa bahwa buruknya kinerja Jobber Pertamina Timika dalam mengantisipasi permintaan BBM menjelang kenaikan harga per 1 April 2012, sehingga tiga SPBu yang ada harus tutup lebih awal ,karena stok BBMsudah habis sejak siang hari. Karena ada warga yang pulang dengan kecewa karena sudah antre cukup lama namun tidak kebagian bensin.

DPRD Mimika melalui Komisi B telah melakukan Isnpeksi mendadak (Sidak) di sejumlah SPBU dan menemui penjual eceran di beberapa lokasi di kota Timika, namun sampai minggu kedua April sepertinya tampak tidak ada perubahan, dimana antrea masih saja tersu terjadi.

Terkait masih terjadinya antrean di SPBU yang telah meresahkan hamper semua warga Timika, Pemerintah daerah melalui Instansi teknis dalam hal ini Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika  ada Selasa 10/4 mengundang berbagai pihak terkait untuk menggelar pertemuan, yang dilaksanakan di ruang rapat kantor Diskoperindag di jalan SP 5 .
Pertemuan tersebut diadiri Kepala bagian Operasi Polres Mimika Kompol Syamsu Ridwan, SIK, Kepala satuan Polisi pamong Praja Matias matulessy, Perwakilan dari dinas Perhubungan , serta perwakilan dari masing-masing SPBU.

Markus Parera yang memimpin pertemuan mengatakan bahwa pertemuan ini dilakukan sesuai hasil pertemuan di Polres Mimika beberapa waktu lalu, dimana pihaknya sudah menindak lanjuti dengan mengeluarkan surat edaran yang di tanda tangani Sekda Mimika Drs Marthinus Giay. Namun realitasnya masih terjadi antrean panjang setiap hari di semua SPBU dan merajalelanya penjual eceran dengan harga tinggi. 

Menurutnya dengan kondisi ini tentunya sangat meresahkan masyarakat,karena itu perlu adanya koordinasi untuk menindak lanjuti permasalahan yang saat ini tengah terjadi. Ditegaskan oleh Parera bahwa hasil dari pertemuan tersebut akan dilakukan pertemuan lanjutan lagi. Dalam peretmuan nanti akan dibentuk tim pengawas BBM terpadu, yang beranggotakan Pemda Mimika, DPRd Mimika, Kepolisian, TNI, Satpol PP dan lainnya.

Sementara itu Kepala satuan Polisi Pamong Praja Matias Matulessy dalam kesempatan tersebut menegaskan terjadinya antrean panjang di tiga SPBu yang sata ini terjadi diduga karena adanya oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab melakukan penimbunan bahan bakar minyak jenis premium. Menurutnya penertiban terhadap penjual eceran seperti yang dilakukan personilnya baru-baru ini sesungguhnya tidak menjawab persoalan, dia juga telah mengantongi sejumlah lokasi yang diduga sebagai tempat penimbunan BBM. 

Secara terpisah Sekda Mimika Drs Marthinus Giay  meminta kepada pihak jobber pertamina untuk tetap bekerja semaksimal mungkin untuk melayani masyarakat . Giay menduga, langkahnya BBM khusus premium di mimika karena ada yang mencoba melakukan penimbunan,mereka menunggu harga BBM naik baru mereka menjualnya agar memperoleh keuntungan yang lebih banyak. Selain itu pihaknya juga menghimbau kepada SPBU_SPBu yang ada agar setiap BBM yang di suplay dari Jobber Pertamina di Pomako agar dijual habis kepada masyarakat.


Antrean kendaraan di salah satu SPBu di Timika


Ratusan kendaraan roda empat masih terus antre yang ada di kota Timika
Antrean kendaraan sepanjang hari terus terjadi di sejumlah SPBU di Kota Timika


Warga dengan cara menyedot dari tanky kendaraan roda dua lalu menjualnya dengan harga tinggi seperti inilah salah satu penyebab kelangkaan Bensin di kota Timika.


Warga berjubel dan saling berebutan untuk membeli bensin di salah satu SPBU di kota Timika



Kendaraan roda empat hampir setiap hari atrea di sejumlah SPBU karena terjadi kelangkaan BBM


Dengan berbagai cara warga mencari kesempatan dalam kondisi krisi bensin, dengan cara menguras bensin dari tenky motor lalu menjua dengan harga tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar